kita satu & bersaudara

welcome to blog kebalen community : "SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 2013" SATUKAN TEKAD - SATUKAN SEMANGAT UNTUK MAJU BERSAMA "komitmen kita untuk tumbuh bersama dan memberikan yang terbaik demi kemajuan kebalen community"

Minggu, 19 September 2010

"BERAKHIRNYA SEBUAH PESTA DEMOKRASI TINGKAT DESA"


Di awali dari adanya perubahan / peningkatan status Desa Kebalen yaitu dari DESA menjadi KELURAHAN, dengan keputusan Bupati Kabupaten Bekasi dan disetujui oleh DPRD Kab. Bekasi pada tanggal 16 Agustus 2007 maka secara resmi DESA KEBALEN yang telah berumur 30 tahun menjelmah menjadi KELURAHAN KEBALEN.

Walaupun perubahan status dalam struktur pemerintahan ini, yaitu dari DESA menjadi KELURAHAN telah disetujui oleh segenap Tokoh Masyarakat dan Perangkat Pemerintah Desa Kebalen, tentunya tetap akan membawa dampak psikologis bagi warga Desa Kebalen terutama dilevel masyarakat “akar rumput”, karena selama 30 tahun berdirinya Desa Kebalen mereka (masyarakat akar rumput) dapat berperan aktif dan memilih langsung untuk menentukan “Kepala Desa” nya, dan hanya inilah satu-satunya “pesta demokrasi” yang melibatkan pimpinan yang dipilihnya, bersinggungan langsung dengan masyarakat yang memilihnya, baik dalam pelayanan pemerintahan maupun dalam kehidupan keseharian.

Tetapi setelah adanya status perubahan menjadi KELURAHAN tentunya masyarakat akar rumput tidak lagi bisa menentukan “Kepala Kelurahan” di wilayahnya sebagaimana telah berjalan selama 30 tahun, disaat masih bersetatus Desa. Implementasi perubahan status tersebut tentunya  merubah pula pesta demokrasi masyarakat akar rumput dalam menentukan “Pemilihan Langsung” terhadap  Pimpinan Wilayah Level yang paling bawah menjadi “Hak Prerogratif”. Ini sesuai  dengan perundang-undangan dan Peraturan yang berlaku sebagai konsekwensi dari berubahan status Desa menjadi Kelurahan, maka   merubah pula Pemilihan Langsung menjadi Hak Prerogratif.

Dalam masa transisi dari Pemilihan Langsung menjadi Hak Preogratif, maka seyogyanyalah Pimpinan Pertama Wilayah Kebalen setelah perubahan Desa menjadi Kelurahan adalah benar-benar seorang pemimpin yang dapat memberikan perubahan dan etos kerja kearah yang lebih baik, sehingga hilangnya “pesta demokrasi “ warga desa akan sebanding dengan manfaat dan perubahan yang akan di rasakan setelah menjadi Kelurahan.

Atas dasar hal tersebut dan untuk mengakomodir keinginan / dukungan warga masyarakat Kelurahan Kebalen kepada Struktur Pemerintah Kelurahan Kebalen maka ”seyogyanyalah” Sosok Seorang Lurah Kebalen yang pertama  ”punya” rasa penuh tanggung jawab bahwa jabatan yang di emban adalah sebagai ”amanah”, Insyah Allah dalam menjalankan tugas sebagai Lurah Kebalen dapat bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Kebalen khususnya dan  kemanusiaan pada umumnya. ( bima Vabrian )





SEJARAH KEBALEN

“ S E J A R A H    K E B A L E N ”

·      Pada Zaman Penjajahan Belanda
Konon, pada zaman  Belanda  tanah di daerah sepanjang pantai bekasi +/- 17 km di kuasa oleh tuan tanah kebangsaan china yang di kenal oleh masyarakat pribumi kala itu dengan panggilan Baba Land dan tinggal di daerah yang sekarang di namakan Babelan Kota.
Nama Babelan sendiri menurut ceritanya berasal dari nama Baba Lan, dengan lafal  orang pribumi  kala itu menjadi Babelan hingga sampai sekarang.
Sedangkan “Kebalen”, sekali lagi konon cerita orang jaman dulu wilayah Kebalen merupakan tanah lapang yang luas dan  sering di buat main sepakbola oleh penduduk pribumi dan orang-orang Belanda kala itu. Karena wilayah tersebut terkenal dengan lapangan sepakbolanya maka pada level masyarakat pribumi yang ingin main bola sering dengan sebutan Ke Ball Land  yang maksudnya ke “tanah lapang”  main bola ( tapi di bahasa Belandakan ).
Karena seringnya istilah Ke Ball Land dipakai oleh masyarakat yang ingin main bola kala itu , maka suatu saat oleh penduduk setempat dinamakanlah wilayah itu  dengan  nama Kampung Kebalen ( yang awal mulanya dari istilah Ke Ball Land ).
·      Pada Zaman setelah Kemerdekaan sampai tahun 1978
Pada zaman kemerdekaan kampung kebalen masuk wilayah Desa Bahagia, tapi dalam perkembangan dan semakin bertambahnya penduduk di wilayah kampung Kebalen maka pada tahun 1978 Desa Bahagia melepas wilayah Kebalen untuk menjadi sebuah Desa tersendiri yang dinamakan Desa Kebalen.

·      Dari Tahun 1978 sampai 16 September 2008
Setelah menjadi Desa Kebalen, Kepala Desa Pertama adalah H. Moch. Nawas yang menjabat satu periode dari tahun 1978 – 1988, dan setelah itu  terpilih menjadi Kepala Desa Kebalen yang kedua untuk periode 1988 - 1996 adalah  Martani yang kala itu masih berusia 26 tahun.
Dalam perjalanannya, perkembangan dan kemajuan Desa Kebalen tidak terlepas dari tangan dingin seorang Kepala Desa  yang relatif masih muda pada saat itu, dan menjabat Kepala Desa Kebalen selama 2 periode (  1988 s/d 2008 ), dan telah memimpin Desa Kebalen selama 20 tahun sampai dengan September 2008.
Desa Kebalen terdiri dari 7 kampung yaitu :
 1. Kampung Kebalen
2. Kampung Kebon Bambu
3. Kampung Irian
4. Kampung Penggilingan Tengah
5. Kampung Jati
6. Kampung Kelapa Dua
7. Kampung Poncol
Dan terdiri dari 3 (tiga) Dusun, yaitu :
1. Dusun I, meliputi wilyah      : Kampung Kelapa Dua, Poncol dan Kebalen
2. Dusun II, meliputi wilayah   : Kampung Kebon Bambu dan Penggilingan Tengah
3. Dusun III, meliputi wilayah : Kampung Irian dan Jati.
Masing-masing Dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun atau lebih populer di masyarakat desa disebut Kadus.
Nama masing-masing kampung di Desa Kebalen mempunyai cerita dan kisahnya sendiri - sendiri, yaitu :
1.   Kampung Kebalen :
Awalnya berasal dari kata Ke Ball Land yang maksudnya : ke Tanah Lapang untuk main bola, sebagai mana cerita awal tersebut di atas, sehingga wilayah tersebut diberi nama ”Kampung Kebalen”
2.   Kampung Kebon Bambu :
Di kampung tersebut dulunya banyak tumbuh pohon bambu, yang terletak di wilayah selatan Desa Kebalen, di depan sebelah kiri Gerbang Taman Kebalen Indah, sehingga wilayah tersebut di beri nama ”Kampung Kebon Bambu”
  3.   Kampung Irian :
Kampung ini menjadi masalah pada awal pemisahan Desa Kebalen dari Desa Bahagia, karena wilayah Kampung Irian masuk teritorial Desa Kebalen tetapi untuk pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB) masih di Desa Bahagia, akibatnya terjadi IRI - IRIAN di antara kedua Desa pada wilayah kampung tersebut, sehingga akhirnya wilayah tersebut di beri nama ”Kampung Irian
4.   Kampung Penggilingan Tengah :
      Pada zaman dulu ada tiga tempat Penggilingan Padi milik tuan tanah Baba Lan yaitu : 
      1. ada di wilayah Babelan Kota,
2. ada di wilayah Kebalen sekarang PT. Noree,  
3. ada di wilayah Teluk Pucung.
Karena letak Penggilingan Padi di wilayah Kebalen ada ditengah, diantara penggilingan padi yang lainnya, sehingga wilayah tersebut diberi nama “Kampung Penggilingan Tengah”
5.   Kampung Jati :
      Di wilayah tersebut dulunya ada sebuah Pohon Jati yang sangat besar  dan rindang serta sedikit “angker”  ini menurut cerita orang tua yang mengalami pada masa itu, sehingga wilayah tersebut di beri nama “Kampung Jati” 
6.   Kampung Kelapa Dua :
      Kampung yang ada di sebelah Utara Desa Kebalen menurut ceritanya di wilayah tersebut tumbuh “hanya”  dua buah Pohon Kelapa, yang besar pohonnya di atas rata-rata pohon kelapa pada umumnya serta tinggi sekali, menurut cerita tingginya mencapai antara 80 -100 M dan tetap bertahan dari terpak’an / tiupan angin yang sekencang apapun, sehingga wilayah tersebut di beri nama “Kampung Kelapa Dua”
7.   Kampung Poncol :
      Sebetulnya hampir disetiap wilayah selalu ada istilah “poncol” , yang maksudnya yaitu “sebuah daerah yang agak / terpencil  dari sebuah wilayah”, di Desa Kebalen pun ada juga wilayah seperti yang disebut diatas, yaitu letaknya di sebelah utara arah ke barat  dari perbatasan Desa Kebalen dengan Desa Babelan Kota, sehinga wilayah tersebut diberi nama “Kampung Poncol”
 ( sumber cerita sejarah kebalen, di ceritakan oleh Bapak Dommy Mulyadi, 72 th selaku salah satu sesepuh dan saksi sekaligus  pelaku sejarah lahirnya Desa Kebalen )
·      September 2008 – Sampai Sekarang
Pada September 2008 inilah sebuah sejarah baru khususnya untuk  wilayah “Kebalen” di mulai. Di awali dari adanya perubahan / peningkatan status Desa Kebalen yaitu dari DESA menjadi KELURAHAN, dengan keputusan Bupati Kabupaten Bekasi dan disetujui oleh DPRD Kab. Bekasi pada tanggal 16 Agustus 2007 maka secara resmi DESA KEBALEN yang telah berumur 30 tahun menjelmah menjadi KELURAHAN KEBALEN.
Dan sebagai konsekwensinya pada bulan September 2008 dilakukan serah terima jabatan dari Kepala Desa Kebalen Bp. Martani kepada Lurah Kebalen Bp. Juanda Rahmat, S.STP,MM. maka di saat itu pula berakhirlah sebuah masa “DESA” yang telah berumur  tiga dasa warsa beralih ke sebuah masa yang baru…. konon sebuah masa yang lebih modern, lebih “bisa” menjamin tantangan perubahan zaman yaitu masa “Kelurahan” semoga !!
“JAS MERAH”  jangan sekali – kali melupakan sejarah ( terima kasih Bung Karno ), Selamat Tinggal Desaku, kau tetap akan di kenang dalam hati forever, dan Selamat Datang “Kelurahan”  semoga kita bisa bersama selamanya.
( created by : bima vabrian )
Pisah - Sambut dgn Pengurus RW & RT
Danu RW 19, Lihan, Jamalludin, Tamsir, Roy, Moch. Mami, Yusani




Sambutan Lurah Kebalen : Juanda Rahmat, S.STP, MM



     
Rw-5, Martani, JUanda Rahmat, Camat Babelan, Tukiran
Foto : Serah Terima Jabatan dari Kepala Desa Kebalen kepada Lurah Kebalen 16 September 2008

Senin, 06 September 2010

MINAL 'AIDIN WAL-FAIDZIN

Walau Hati tidak sebening XL dan secerah MENTARI... 
Banyak khilaf yang buat FREN kecewa,  
Kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS-kan diri …
dari ROAMING dosa,  
Kita hanya bisa angkat JEMPOL padaNya..
Yang selalu memberi kita HOKI dalam mencari......
kartu AS dan STAR ONE dalam hidup ini,
Kita harus FLEXI-bel untuk menerima .......
semua pemberianNYA
Dan menjalani MATRIX kehidupan ini
Semoga amal kita tidak ESIA-ESIA.....  
SELAMAT HARI RAYA IDULFITRI  - 1 Syawal 1431 H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
UNTUK KESALAHAN YANG PASTI ADA 
"kebalen komunitas"